Produk Pupuk Organik PT. Natural Nusantara

Dengan semangat mencapai “INDONESIA MAKMUR RAYA BERKEADILAN” serta memberikan sesuatu yang bermanfaat dan bermakna bagi Dunia.

Distributor Resmi PT. Natural Nusantara N-390589 "PUSAKA WANITA MODERN"

Dengan semangat mencapai “INDONESIA MAKMUR RAYA BERKEADILAN” serta memberikan sesuatu yang bermanfaat dan bermakna bagi Dunia.

Distributor Resmi PT. Natural Nusantara N-390589 "From Gersang To Rindang"

Dengan semangat mencapai “INDONESIA MAKMUR RAYA BERKEADILAN” serta memberikan sesuatu yang bermanfaat dan bermakna bagi Dunia.

Distributor Resmi PT. Natural Nusantara N-390589 "GO ORGANIK"

Dengan semangat mencapai “INDONESIA MAKMUR RAYA BERKEADILAN” serta memberikan sesuatu yang bermanfaat dan bermakna bagi Dunia.

Distributor Resmi PT. Natural Nusantara N-390589 "PRESTASI PT NATURAL NUSANTARA

Dengan semangat mencapai “INDONESIA MAKMUR RAYA BERKEADILAN” serta memberikan sesuatu yang bermanfaat dan bermakna bagi Dunia.

Kamis, 26 Februari 2015

BUDIDAYA CABE DENGAN TEKNOLOGI ORGANIK NASA

CARA BUDIDAYA CABE ORGANIK
MENERAPKAN TEKNOLOGI ORGANIK NASA




Cara Budidaya Cabe Organik dengan menerapkan teknologi organik PT. Natural Nusantara NASA.

I. PENDAHULUAN

Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24-27°C dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.

Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0-10 Co serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi. pH tanah yang optimal antara 5,5-7.

Tanaman cabe menghendaki pengairan yang cukup. Tetapi apabila jumlah air berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri. Jika kekurangan air tanaman cabe dapat kurus, kerdil, layu dan mati. Pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan.

Bertanam cabe sering dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diantaranya, teknis budidaya, kekurangan unsur, serangan hama dan penyakit, dll.

PT. Natural Nusantara (NASA) berupaya membantu penyelesaian masalah tersebut, agar terjadi peningkatan produksi cabe secara kuantitas, kualitas dan kelestarian (K-3), sehingga petani dapat berkompetisi di era pasar bebas.

II. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

A. FASE PRATANAM

1. Pengolahan Lahan

Pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki struktur dan porositas tanah sehingga peredaran air dan udara menjadi optimal. Pengolahan tanah dilakukan secara sempurna yaitu pembajakan dua kali dan penyisiran satu kali. Setelah pengolahan tanah (7-14) hari, dibuat bedengan dengan tujuan memudahkan pembuangan air hujan yang berlebihan, mempermudah pemeliharaan, mempermudah meresapnya air hujan atau air pengairan, serta menghindari tanah terinjak-injak sehingga menjadi padat.
  • Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5 -1 ton untuk per 1000 m2.
  • Diluku kemudian digaru (dan biarkan + 1 minggu).
  • Diberi Dolomit sebanyak 0,25 ton per 1000 m2.
  • Buat bedengan lebar 110-120 cm dan parit selebar 80 cm.
  • Siramkan SUPER NASA (1 botol) atau POC NASA (1-2 botol).

    • SUPER NASA :

      • 1 botol dilarutkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk).
      • Setiap 50 liter air tambahkan 200 cc larutan induk, atau
      • 1 gembor (+ 10 liter) diberi 1 sendok makan peres SUPER NASA dan siramkan ke bedengan + 5-10 m.

    • POC NASA :
      • 1 gembor (+ 10 liter) diberi 2-4 tutup POC NASA dan siramkan ke bedengan sepanjang + 5 - 10 meter.

  • Campurkan Natural GLIO 100 - 200 gr ( 1 - 2 bungkus ) dengan 50 - 100 kg pupuk kandang, biarkan selama 1 minggu dan sebarkan ke bedengan.
  • Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70 cm pola zig zag ( biarkan + 1 - 2 minggu ).

budidaya cabe pupuk organik padat supernasabudidaya cabe pupuk organik cair nasabudidaya cabe pengendali hama organik glio

2. Benih

  • Kebutuhan per 1000 m2 1 - 1,25 sachet Natural CK -10 atau CK-11 dan Natural CS-20, CB-30.
  • Biji direndam dengan POC NASA dosis 0,5 - 1 tutup / liter air hangat kemudian diperam semalam.

B. FASE PERSEMAIAN ( 0-30 HARI)

1. Persiapan Persemaian

  • Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau rumbia.
  • Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos yang telah disaring, dengan perbandingan 3 : 1.
  • Pupuk kandang sebelum dipakai dicampur dengan Natural GLIO 100 gr dalam 25-50 kg pupuk kandang dan didiamkan selama + 1 minggu.
  • Media dimasukkan polibag bibit ukuran 4 x 6 cm atau contong daun pisang.

2. Penyemaian

  • Biji cabai diletakkan satu per satu tiap polibag, lalu ditutup selapis tanah + pupuk kandang matang yang telah disaring.
  • Semprot POC NASA dosis 1-2 ttp/tangki umur 10, 17 HSS.
  • Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban.

3. Pengamatan Hama dan Penyakit

budidaya cabe pestisida organik pestonabudidaya cabe pestisida organik pestona

  • HAMA CABE
    • Kutu Daun Persik (Aphid sp.),
      • Perhatikan permukaan daun bagian bawah atau lipatan pucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi di bawah daun.
      • Pijit dengan jari koloni kutu yg ditemukan, semprot dengan BVR atau PESTONA.

    • Hama Thrip parvispinus,
      • Gejala serangan daun berkerut dan bercak klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga.
      • Biasanya koloni berkeliaran di bawah daun.
      • Pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama akan keluar pada waktu teduh.
      • Serangan parah semprot dengan BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran.

    • Hama Tungau (Polyphagotarsonemus latus).
      • Gejala serangan daun berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah sepanjang tulang daun.
      • Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang.
      • Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau.
      • Cara mengatasi seperti pada Aphis dan Thrip

  • PENYAKIT TANAMAN CABE
    • Rebah semai (dumping off),
      • Gejalanya tanaman terkulai karena batang busuk , disebabkan oleh cendawan Phytium sp. & Rhizoctonia sp.
      • Cara pengendalian: tanaman yg terserang dibuang bersama dengan tanah, mengatur kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman,
      • Jika serangan tinggi siram Natural GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.

    • Embun bulu,
      • Ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan berbulu pada daun atau kotil yg disebabkan cendawan Peronospora parasitica.
      • Cara mengatasi seperti penyakit rebah semai.

    • Kelompok Virus,
      • Gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun mosaik atau pucat.
      • Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih dari 2 minggu.
      • Cara mengatasi; bibit terserang dicabut dan dibakar, semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA

C. FASE TANAM CABE

pestisida organik pestonapestisida organik pestonapestisida organik pestona

1. Pemilihan Bibit Cabe

  • Pilih bibit seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus.
  • Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 - 30 hari).

2. Cara Tanam cabe

  • Waktu tanam pagi atau sore hari , bila panas terik ditunda.
  • Plastik polibag dilepas.
  • Setelah penanaman selesai, tanaman langsung disiram /disemprot POC NASA 3-4 tutup/ tangki.

3. Pengamatan Hama dan Penyakit

  • Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon ),
    • Aktif malam hari untuk kopulasi, makan dan bertelur. Ulat makan tanaman muda dengan jalan memotong batang atau tangkai daun. Siang hari sembunyi dalam tanah disekitar tanaman terserang.
    • Setiap ulat yang ditemukan dikumpulkan lalu dibunuh,
    • Serangan berat semprot dengan


      Jenis Pupuk

      1 - 4 minggu (kg)

      5 - 12 minggu
      (kg)

      Urea

      7

      56

      SP-36

      7

      28

      KCl

      7

      28

      atau VIREXI.

  • Ulat Grayak ( Spodoptera litura dan S. exigua ),

    • Ciri ulat yang baru menetas / masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam di kedua sisi dari perut/badan ulat, terdapat bercak segitiga pada bagian punggungnya (seperti bulan sabit).
    • Gejala serangan, larva memakan permukaan bawah daun dan daging buah dengan kerusakan berupa bintil-bintil atau lubang-lubang besar. Serangan parah, daun cabai gundul sehingga tinggal ranting-rantingnya saja. Telur dikumpulkan lalu dimusnahkan, menyiangi rumput di sekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian.
    • Semprot dengan VITURA, VIREXI atau PESTONA

  • Bekicot/siput.
    • Memakan tanaman, terutama menyerang malam hari.
    • Dicari di sekitar pertanaman ( kadang di bawah mulsa) dan buang ke luar areal.

  • Kutu - kutuan ( Aphis, Thrips, Tungau ), lihat fase persemaian.
  • Penyakit Layu,
    • Disebabkan beberapa jamur antara lain Fusarium, Phytium dan Rhizoctonia.
    • Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba, mengering dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan untuk mengurangi penyebaran,
    • Sebarkan NATURAL GLIO.

  • Penyakit Bercak Daun, Cercospora capsici.
    • Jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah.
    • Gejala serangan berupa bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. Daun menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya buah menjadi rusak karena terbakar sinar matahari. Pengamatan pada daun tua.

  • Lalat Buah (Dacus dorsalis),
    • Gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya. Lubang buah memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. Sebagai vektor Antraknose. Pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk, kumpulkan dan musnahkan.
    • Lalat buah dipantau dengan perangkap berbahan aktif Metil Eugenol 40 buah / ha.

  • Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides),
    • Gejala serangan mula-mula bercak atau totol-totol pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu atau hitam. Bagian tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora berwarna hitam. Serangan berat menyebabkan seluruh bagian buah mengering.
    • Pengamatan dilakukan pada buah merah dan hijau tua. Buah terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada waktu panen dipisahkan.
    • Serangan berat sebari dengan Natural GLIO di bawah tanaman.

pengendali hama organik glio

D. FASE PENGELOLAAN TANAMAN (7-70 HST)

  • Penyiraman dapat dilakukan dengan pengocoran tiap tanaman atau penggenangan (dilep) jika dirasa kering.
  • Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang.
  • Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : SP 36 : KCl : NASA = (250 : 250 : 250) gr dalam 50 liter ( 1 tong kecil) larutan.
  • Diberikan umur 1 - 4 minggu dosis 250 cc/lubang, sedang umur 5-12 minggu dengan perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCl : NASA = (500 : 250 : 250) gr dalam 50 liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.
Kebutuhan total pupuk makro 1000 m2 :

Jenis Pupuk

1 - 4 minggu (kg)

5 - 12 minggu
(kg)

Urea

7

56

SP-36

7

28

KCl

7

28

Catatan :
  • Umur 1 - 4 mg 4 kali aplikasi (± 7 tong/ aplikasi).
  • Umur 5-12 mg 8 kali aplikasi (± 14 tong/aplikasi).
  • Penyemprotan POC NASA ke tanaman dengan dosis 3-5 tutup / tangki pada umur 10, 20, kemudian pada umur 30, 40 dan 50 HST POC NASA + Hormonik dosis 1-2 tutup/tangki.
  • Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama / produksi mulai umur 15 - 30 hr.
  • Pengamatan Hama dan Penyakit

III. PANEN CABE DAN PASCA PANEN CABE

1. PANEN CABE

  • Panen pertama sekitar umur 60-75 hari
  • Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya
  • Setelah pemetikan ke-3 disemprot dengan POC NASA + Hormonik dan dipupuk dengan perbandingan seperti diatas, dosis 500 cc/ph

pupuk organik cair nasaHormon organik nasa

2. CARA PANEN CABE

  • Buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%)
  • Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering
  • Penyortiran dilakukan sejak di lahan
  • Simpan ditempat yang teduh

Info & order:
STOCKIST AB. 790 & Distributor Resmi NASA N-382105

Pin BB   : 52146B67
Whatsapp : +62857-4322-0299
sms/telp : 0813-2974-7667

Selasa, 24 Februari 2015

BUDIDAYA AYAM PETELUR DENGAN TEKNOLOGI NASA

[BUDIDAYA AYAM PETELUR]

#Teknik Budidaya Ayam Petelur#


ayam petelurAyam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Tahun demi tahun ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar. Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan tadi dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam seleksi tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur. Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat. 

Persilangan dan seleksi itu dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang ada sekarang ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan (“terus dimurnikan”). Inilah yang kemudian dikenal dengan ayam petelur unggul.
Jenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:
Tipe Ayam Petelur Ringan.

Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini mempunyai badan yang ramping/kurus-mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dengan berbagai nama.
 Tipe Ayam Petelur Medium.
Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada diantara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna.Karena warnanya yang cokelat, maka ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang cokelat juga
Penyiapan Sarana & Peralatan

Kandang

Iklim kandang yg cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 °C.
kelembaban berkisar antara 60–70%.
penerangan  atau pemanasan kandang sesuai dgn aturan yg ada.
tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan  tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yg baik.
jangan membuat kandang dgn permukaan lahan yg berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan  membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dgn sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.
Untuk kontruksi kandang tidak harus dgn bahan yg mahal, yg penting kuat, bersih & tahan lama.
perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan & sistem alat penerangan.
A. Bentuk-bentuk kandang berdasarkan sistemnya :
1. Sistem kandang koloni

Sistem satu kandang untuk banyak ayam yg terdiri dari ribuan ekor ayam petelur;
2. Sistem kandang individual

 Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dalam kandang tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang untuk satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dalam peternakan ayam petelur komersial.
B. Jenis kandang berdasarkan lantainya :
1. Kandang dgn lantai liter

Kandang ini dibuat dgn lantai yg dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi & kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni;
2. Kandang dgn lantai kolong berlubang

Lantai untuk sistem ini terdiri dari bambu dgn lubang-lubang diantaranya, yg nantinya untuk membuang tinja ayam & langsung ke tempat penampungan;
3. Kandang dgn lantai campuran liter dgn kolong berlubang

Perbandingan pembuatan kandang ini 40% luas lantai kandang untuk alas liter & 60% luas lantai dgn kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan & 30% di kiri).
Peralatan
A. Litter (alas lantai)

Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yg bocor dan  air hujan tidak  ada yg masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dgn sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasil serutan kayu dgn panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
B. Tempat bertelur

Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan  kulit telur tidak  kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yg cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan di dinding kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setlah bertelur dan dibuat lubah yg lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
C. Tempat bertengger

Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
D. Tempat makan, minum dan tempat grit

Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat & tdk bocor juga tdk berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
Penyiapan Bibit
Ayam petelur yg akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:

Ayam petelur harus sehat & tdk cacat fisiknya.
Pertumbuhan & perkembangan normal.
Ayam petelur berasal dari bibit yg diketahui keunggulannya.
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)

Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yg sehat.
Bulu tampak halus & penuh serta baik pertumbuhannya .
Tidak terdpt kecacatan pada tubuhnya.
Anak ayam mempunyak nafsu makan yg baik.
Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Pemeliharaan

Sanitasi & Tindakan Preventif

Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yg paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yg ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan produk nasa yang berupa poc nasa + viterna + hormonik dengan cara di campurkan di minuman dari ayam setelah masuk kandang serta memberikan vaksin pada ternak ayam.
Pemberian Pakan

Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan  fase finisher (umur 4-6 minggu).

A. Fase starter ( 0 – 4 minggu )

Pakan fase starter tediri atas: protein 22 – 24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, kalsium 1%, dan fosfor 0,7 – 0,9%. Kuantitas pakan dibedakan menurut golongan umur, yakni sebagai berikut.

Minggu pertama (umur 1 – 7 hari): 17 gram/hari/ekor.
Minggu kedua (8 – 14 hari): 43 gram/hari/ekor.
Minggu ketiga (umur 15 – 21 hari): 66 gram/hari/ekor.
Minggu keempat (umur 22 – 29 hari): 91 gram/hari/ekor.
Dan pada Fase starter kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu

minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor.
minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor.
minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor.
minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.
Jangan lupa menambahkan produk nasa yang berupa poc nasa + viterna + hormonik ke dalam air minumnya dengan dosis 12.5 cc/ 10 liter air minum.

B. Fase finisher (umur 30-57 hari),

Pakan fase finisher terdiri atas : protein 18,1 – 21,2%, lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium 1%, dan fosfor 0,7 – 0,9%. Kuantitas pakan dibedakan menurut golongan umur, yakni sebagai berikut.

Minggu kelima (umur 30 – 36 hari): 111 gram/ hari/ ekor.
Minggu keenam (37 – 43 hari): 129 gram/ hari/ ekor.
Minggu ketujuh (umur 44 – 50 hari): 146 gram/ hari/ ekor.
Minggu kedelapan (umur 51 – 57 hari): 161 gram/ hari/ ekor.
Dan pada Fase finisher  kebutuhan air minum terbagi dalam masing-masing minggu yaitu

minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor.
minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor.
minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor.
minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Jangan lupa menambahkan produk nasa yang berupa poc nasa + viterna + hormonik ke dalam air minumnya dengan dosis 12.5 cc/ 10  liter air minum.

Pencegahan Penyakit

Serangan penyakit dapat dicegah dengan menjaga kebersihan kandang. Kandang harus selalu dibersihkan. Jika ada bagian yang rusak, harus segera diperbaiki. Agar kebal dari penyakit yang disebabkan virus, ayam perlu diberi vaksinasi. Vaksinasi untuk ayam antara lain vaksin NCD, vaksin cacar, dan vaksin anti-RCD. Ayam yang akan divaksinasi harus dalam keadaan sehat. Dosis vaksin juga harus tepat. Selain itu, alat yang digunakan juga harus steril.
Jangan lupa menambahkan produk nasa yang berupa poc nasa + viterna + hormonik ke dalam air minumnya dengan dosis 12.5 cc/ 10  liter air minum.Dan apabila ayam sudah menghasilkan telur maka pemberian produk nasa cuma viterna + poc nasa saja dan lakukan pemberian ke ternak per 3 hari sekali.
Pemanenan

Telur sebaiknya dipanen tiga kali sehari, yaitu pada pagi, siang, dan sore hari. Dengan demikian, kerusakan isi telur akibat virus dapat dihindari atau dikurangi. Telur selanjutnya diletakkan di atas egg tray (nampan telur). Telur abnormal harus dipisahkan dari telur normal.
Telur normal berbentuk oval, bersih, dan berkulit mulus. Beratnya sekitar 57,6 gram dengan volume 66 cc. Sementara telur abnormal adalah telur yang terlalu kecil, terlalu besar, bentuknya lonjong, atau kulitnya retak.

Rabu, 18 Februari 2015

SUPERNASA GRANULE 10 KG (PT. Natural Nusantara)

SUPERNASA GRANULE 10 KG

  • Nama Produk : SUPERNASA GRANULE
  • Kode Produk : SGRAN
  • Isi/Berat : 10 kg
  • Fungsi / Peran : Pupuk Organik Granule

Pupuk Organik Granule Modern

PT. Natural Nusantara dengan teknologi terbarunya melengkapi berbagai bentuk pupuk organik, salah satunya Supernasa-G ( SUPER-G ) Pupuk Organik Granule Modern dengan bentuk butiran mulai dari kualitas standar hingga kualitas tinggi (premium).

POG = Pupuk Organik Granule SUPERNASA GRANULE merupakan formula khusus untuk segala jenis tanaman dengan bahan dasar murni dari bahan-bahan organik.

Supernasa Granule sangat efektif untuk digunakan pada tanaman pangan, perkebunan, kehutanan dan hortikultura.

Salah satu keunggulan dari revolusi bentuk pupuk organik granul yaitu :
a. Berkualitas Tinggi : kandungan lengkap
b. Praktis digunakan : Dosis cukup 50 kg/Ha
c. Ekonomis : Mampu meningkatkan kualitas hasil panen serta kuantitasnya, mengurangi penggunaan pupuk NPK sampai dengan 50%, bisa mengurangi biaya transport serta tenaga kerja karena penggunaan dosis yang terbilang rendah.


supernasa granule revolusi pupuk organik



FUNGSI UTAMA SUPERNASA GRANULE

1. Memperbaiki lahan – lahan yang rusak :
  • Meningkatkan kesuburan fisik : memperbaiki tanah yang keras berangsur – angsur menjadi gembur.
  • Meningkatkan kesuburan khemis : memberikan semua jenis unsur makro, unsur mikro, enzim dan ZPT yang dibutuhkan bagi tanaman.
  • Meningkatkan kesuburan biologis : membantu perkembangan mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanaman.
2. Mengurangi jumlah penggunaan pupuk NPK :
  • ( Urea, TSP dan KCl ) sebesar + 50%.

FUNGSI LAIN SUPERNASA :

  • Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman.
  • Melarutkan sisa-sisa pupuk kimia dalam tanah, sehingga dapat dimanfaatkan tanaman kembali.
  • Memacu pertumbuhan tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan serta mengurangi kerontokan bunga dan buah.
  • Meningkatkan daya tahan tanaman karena kecukupan nutrisi yang dibutuhkan
  • Kelebihan Supernasa Pupuk Organik Granule
Bentuknya mantap dan tidak mudah hancur.
Tahan lama dan mempermudah proses penyimpanan.
Dengan bentuk granule, aplikasi pupuk dapat dilakukan lebih mudah (bersamaan atau terpisah dengan pupuk makro / NPK).
Formula khusus sehingga tanaman dapat tumbuh dan berproduksi dengan hasil yang optimal.

Cara Penggunaan Supernasa Granule

  • Sebarkan SUPER-G secara merata ke lahan bersama pupuk makro sebagai pupuk dasar sebelum tanam dan 30 hari setelah tanam untuk tanaman pangan.
  • Sebarkan SUPER-G dalam barisan tanaman atau sekitar lubang tanam di awal tanam untuk tanaman sayuran daun/buah.
  • SUPER-G disebarkan ( dibenamkan ke dalam tanah + 10 cm lebih efektif ) melingkar selebar lingkaran tajuk tanaman untuk tanaman buah-buahan, perkebunan dan kehutanan
supernasa granule brosur


Info & order:
STOCKIST AB. 790 & Distributor Resmi NASA N-382105
Pin BB   : 52146B67
Whatsapp : +62857-4322-0299
sms/telp : 0813-2974-766

PROBIOTIK TANGGUH (PT. Natural Nusantara)

TANGGUH PROBIOTIK
Fermentasi Pakan Ternak dan Ikan


  • Nama Produk : PROBIOTIK TANGGUH
  • Kode Produk :
  • Isi/Berat : 100 cc
PROBIOTIK TANGGUH NATURAL NUSANTARA

PROBIOTIK TANGGUH adalah Pelengkap Probiotik untuk ternak VITERNA Plus yang telah beredar dan bisa dimanfaatkan peternak.

PROBIOTIK TANGGUH merupakan Formula khusus untuk proses fermentasi pakan ternak yang dibuat dari bahan-bahan organik murni sesuai anjuran dunia untuk kembali ke alam, dengan fungsi utama menghasilkan pakan fermentasi yang berkualitas dengan meningkatkan gizi, cita rasa, dan palatabilitas (tingkat kesukaan ternak).

DOSIS PROBIOTIK TANGGUH :

  • Ternak : 2 tutup botol (plus minus 20cc) TANGGUH per-5 liter air untuk 100 kg  (1 kwintal) pakan ternak atau hijauan
  • Udang : 1 - 3 liter / ha
  • Ikan : 1 - 2,5 liter / ha

KANDUNGAN PROBIOTIK TANGGUH :

  • Lactobacillus sp.    : 2,5 x 107   cfu/ml
  • Azotobacter sp.     : 1,31 x 106  cfu/ml
  • Streptomyces sp.   : 2,42  x 106 cfu/ml
  • Saccharomyces sp : 8,20 x 107  cfu/ml
  • Aspergillus sp.       : 1,90 x 105 cfu/ml
  • Trichoderma sp.    :   2,8  x 105 cfu/ml
  • pH                        :  5,0

FUNGSI :

  • Penambat nitrogen             : Positif
  • Pelarut Fosfat                    : Positif
  • Penghasil Fitohormon         : Positif
  • Perombak Bahan Organik  : 
    • Perombak Selulosa    : Positif.
    • Perombak Lignin        : Positif

Cara Pembuatan Pakan

  • Siapkan Jerami,  galaran untuk alas, siapkan air, siapkan PROBIOTIK TANGGUH, Siapkan Bekatul dan tempat untuk proses fermentasi yaitu bisa dengan terpal atau tempat lain yang dapat ditutup rapat
  • Tumpuk atau susun jerami kering sampai kira-kira ketebalan 20-30cm, kemudian siram dengan air yang sudah dicampur PROBIOTIK TANGGUH (takaran 5 tutup / 15 liter air) sampai kira-kira kadar air 60%, taburi bekatul di atas tumpukan jerami secara halus dan merata, tumpuk lagi jerami di lapisan atasnya dan perlakukan sama dengan perlakuan sebelumnya.  Demikian seterusnya sampai pada ketinggian tumpukan jerami sesuai yang dikehendaki. Langkah selanjutnya tutup rapat tumpukan jerami tersebut 1-3 hari.  Setelah itu tumpukan jerami yang  ditutup DIBUKA dan diangin-anginkan sebentar agar DINGIN sebelum diberikan untuk pakan ternak. Simpan di tempat yang teduh (terhindar dari sinar matahari dan air hujan) untuk persediaan pakan  ternak sampai dengan berbulan-bulan
  • Kelebihan proses fermentasi jerami padi dengan PROBIOTIK TANGGUH, hanya memerlukan waktu sehari (1x24jam) sehingga ternak dan peternak tidak REPOT menunggu terlalu LAMA untuk pemberian pakan ternaknya
  • Untuk 5 tutup botol PROBIOTIK TANGGUH (dengan pencampuran air 15-45 liter air) dapat digunakan mem-fermentasi jerami kurang lebih 1,5 kwintal,

Izin Dep. Perdagangan RI : SIUPL No. 47/PDN-2/SIUPL/PP/8/2007


Info & order:
STOCKIST AB. 790 & Distributor Resmi NASA N-382105
Pin BB   : 52146B67
Whatsapp : +62857-4322-0299
sms/telp : 0813-2974-7667






HORMONIK 100 CC

HORMONIK
SENYAWA ZPT ( ZAT PENGATUR TUMBUH )


hormonik hormon organik dengan senyawa zpt
  • Nama Produk : HORMONIK
  • Kode Produk : HRN
  • Isi/Berat : 100 cc
  • Fungsi / Peran : Hormon Organik senyawa ZPT


HORMON ORGANIK NASA NATURAL NUSANTARA

HORMONIK merupakan produk Hormon yang bersifat organik yang diproduksi oleh PT Natural Nusantara. Hormon yang terkandung di dalam produk HORMONIK Nasa ini adalah senyawa alami Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang dapat mengatur pertumbuhan tanaman yang terdiri dari hormon Auksin, Giberelin dan Sitokinin.

Produk HORMONIK ini diproses dengan formula khusus dari bahan alami yang sangat dibutuhkan semua jenis tanaman. Produk hormon organik dari Nasa ini sangat aman digunakan baik bagi kesehatan manusia, binatang maupun kesehatan lingkungan.

zpt hormonik alami dari nasa natural nusantara

Manfaat dan Kegunaan Hormonik Nasa
  • mempercepat proses pertumbuhan pada tanaman dan akar
  • memperbesar dan memperbanyak umbi
  • mengurangi kerontokan pada bunga dan buah
  • memperbesar dan memperbanyak buah
  • meningkatkan keawetan hasil panen
  • memacu dan meningkatkan bobot pada hewan ternak.
zpt hormonik nasa brosur

Cara Pemakaian Hormonik Nasa
  • Kocok dahulu sebelum digunakan
  • Dosis : 1 – 2 cc HORMONIK per 1 liter air.
  • Penggunaan lebih optimal jika dicampur dengan POC Nasa (dosis 1 tutup Hormonik + 3 tutup POC Nasa ) per tangki.
  • Penggunaan dengan cara disemprotkan terutama pada daun tanaman hingga merata.
  • Tanaman semusim : mulai pertengahan usia tanaman hingga menjelang reproduksi, yaitu sebelum berbunga/ berumbi (3-6 kali semprot). Penggunaan semenjak awal tanam lebih baik.
  • Tanaman tahunan : 2-4 bulan sebelum berbunga/berbuah ( 3-6 kali semprot).
  • Unggas : 1 – 2 tutup Hormonik + 1 botol (500 cc) POC Nasa / Viterna Plus, kemudian 1-2 cc dari campuran tersebut dilarutkan dalam 1 liter air minum diberikan ke unggas (ayam) setiap hari satu kali.
HORMONIK mempunyai dosis yang lebih lebar sehingga apabila dalam penggunaannya ada kelebihan dosis, maka tidak akan membahayakan tanaman. Produk hormon organik ini mudah terurai oleh alam sehingga aman bagi kesehatan ligkungan dan juga manusia.



Info & order:
STOCKIST AB. 790 & Distributor Resmi NASA N-390589
Pin BB   : 52146B67
Whatsapp : +62857-4322-0299
sms/telp : 0813-2974-766

VITERNA PLUS (PT. Natural Nusantara)

VITERNA PLUS
VITAMIN TERNAK NATURAL NASA

  • Nama Produk :VITERNA PLUS
  • Kode Produk : VTN
  • Isi/Berat : 500 cc
  • Fungsi / Peran : Vitamin Ternak Natural NASA




VITAMIN TERNAK NATURAL


VITERNA Plus – Vitamin Ternak Natural merupakan suplemen pakan ternak dari PT Natural Nusantara. Produk vitamin ternak alami ini diolah dari bermacam-macam bahan alami dari hewan serta tumbuhan) yang berguna sebagai penyedia zat-zat yang diperlukan hewan ternak yang memenuhi Aspek K3 (Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian).

VITERNA PLUS merupakan produk alami sehingga aman untuk kesehatan dan kelestarian lingkungan.

viterna vitamin ternak ayam

MANFAAT
  1. Meningkatkan kuantitas daging (peningkatan ADG / Average Daily Gain bagi sapi dan peningkatan bobot bagi ayam)
  2. Meningkatkan kualitas daging ternak dengan mengurangi kandungan kolesterol.
  3. Meningkatkan kesehatan hewan ternak (mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit)
  4. Memacu enzim-enzim pencernaan hewan ternak.
  5. Menyediakan mineral-mineral esensial maupun non esensial.
  6. Menyediakan bermacam-macam nutrisi alami untuk meningkatkan pertumbuhan hewan ternak seperti protein, vitamin, lemak, dsb.
  7. Menambah kandungan asam lemak didalam rumen atau lambung ternak.
  8. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pakan (TDN).
  9. Mempercepat pertumbuhan ternak dengan menyediakan hormon pertumbuhan alami.
  10. Meningkatkan nafsu makan hewan ternak.
  11. Mengurangi bau kotoran ayam.

uji laboratorium sucofindo viterna plus
 CARA PENGGUNAA VITERNA  :
  • Ternak Besar : Sapi, Kerbau, Kuda, dll. 5-10 cc perhari dicampurkan air minum atau campuran pakan (Komboran)
  • Ternak Kecil : Kambing, Kelinci, Babi dll. 4-8 cc perhari dicampurkan air minum atau campuran pakan (Komboran)
  • Ternak Unggas : Ayam, Itik, dll. 1-2 cc/lt air minum setiap hari satu kali.
  • Dapat juga ditambahkan dengan HORMONIK dengan komposisi 1-2 tutup HORMONIK : 1 botol VITERNA Plus
viterna vitamin ternak alami nasa



Info & order:
STOCKIST AB. 790 & Distributor Resmi NASA N-390589
Pin BB   : 52146B67
Whatsapp : +62857-4322-0299
sms/telp : 0813-2974-7667

POC NASA PT. Natural Nusantara

POC NASA (Pupuk Organik Cair)

  • Nama Produk : POC NASA 500 cc
  • Kode Produk : NASA
  • Isi/Berat : 500 cc
  • Fungsi / Peran : Pupuk Organik Cair Multiguna

POC ( Pupuk Organik Cair ) Nasa merupakan produk pupuk organik cair yang diproses dengan formula khusus dan dibuat dari bahan dasar alami (organik) yang multiguna untuk tanaman, peternakan dan perikanan.

1 liter POC NASA = 1 Ton Pupuk kandang dalam hal kandungan unsur hara mikro.

  • Formula alami (organik) multiguna untuk tanaman juga peternakan dan perikanan yang berguna : meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman serta kelestarian lingkungan/tanah dengan memberikan semua jenis unsur hara essensial lengkap bagi tanaman (1 lt POC NASA memiliki fungsi unsur hara mikro setara 1 ton pupuk kandang) sekaligus melarutkan sisa - sisa pupuk kimia dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan tanaman dan menggemburkan tanah.

  • POC NASA mengandung juga hormon organik (auksin, sitokinin, giberelin) untuk pertumbuhan, pembungaan, pembuahan, perakaran dan pengumbian.

  • POC NASA mempertinggi daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.

  • POC NASA juga dapat digunakan untuk meningkatkan produksi (kuantitas dan kualitas) peternakan dan perikanan.

  • Untuk hasil yang lebih optimal, sangat bagus jika dalam aplikasi dipadukan dengan HORMONIK

poc nasa pupuk organik cair nasa brosur


Fungsi multiguna Pupuk Organik Cair POC Nasa

  1. Meningkatkan produksi tanaman ( kualitas dan kuantitas ) dengan mengutamakan kelestarian lingkungan ( aspek K-3 : Kuantitas – Kualitas- Kelestarian ).
  2. Menjadikan tanah yang keras menjadi gembur secara berangsur – angsur.
  3. Melarutkan sisa pemakaian pupuk kimia dalam tanah (dapat dimanfaatkan oleh tanaman).
  4. Memberikan semua jenis unsur tanah baik makro maupun mikro lengkap.
  5. Dapat mengurangi penggunaan pupuk Urea dan SP-36 serta KCl + 12,5% – 25%
  6. Setiap 1 (satu) liter POC Nasa mengandung fungsi unsur hara mikro yang setara dengan 1 ton pupuk kandang.
  7. Memacu pertumbuhan tanaman serta akarnya, merangsang pengumbian, pembungaan dan pembuahan, juga dapat mengurangi kerontokan baik bunga maupun buah (mengandung hormon ZPT Auksin, Giberellin dan Sitokinin).
  8. Membantu perkembangan mikro-organisme dalam tanah yang berguna bagi tanaman seperti cacing tanah, Penicilium glaucum dan lainnya.
  9. Meningkatkan daya tahan tanaman dari gangguan hama dan penyakit
  10. Meningkatkan bobot/berat ternak besar seperti sapi dan kambing, ikan, udang serta unggas.
  11. Meningkatkan nafsu makan ternak, ikan/udang dan unggas.
  12. Membantu pembentukan bahan pakan alami (plankton) bagi ikan dan udang.

Kandungan POC NASA :

N 0.12%, P2O5 0.03%, K 0.31%, Ca 60.40 ppm, S 0.12%, Mg 16.88 ppm, Cl 0.29%, Mn 2.46 ppm, Fe 12.89 ppm, Cu <0.03 ppm, Zn 4.71 ppm, Na 0.15%, B 60.84 ppm, Si 0.01%, Co <0.05 ppm, Al 6.38 ppm, NaCl 0.98%, Se 0.11 ppm, As 0.11 ppm, Cr <0.06 ppm, Mo <0.2 ppm, V <0.04 ppm, SO4 0.35%, C/N ratio 0.86%, ph 7.5, Lemak 0.44%, Protein 0.72%

Kandungan Lain POC NASA :

  • Asam-asam organik (Humat 0,01%, Vulvat, dll)

  • Zat Perangsang Tumbuh : Auksin, Giberelin, Sitokinin.

Laporan Analisa Sucofindo POC NASA :



poc nasa pupuk organik cair nasa sucofindo


Info & order:
STOCKIST AB. 790 & Distributor Resmi NASA N-382105
Pin BB   : 52146B67
Whatsapp : +62857-4322-0299
sms/telp : 0813-2974-7667

Kamis, 12 Februari 2015

TON 3Kg (PT. Natural Nusantar)

TON ( TAMBAK ORGANIK NATURAL )

  • Nama Produk :TON (PUPUK TAMBAK ORGANIK)
  • Kode Produk : TONB
  • Isi/Berat : 3 kg
  • Fungsi / Peran : Suplemen Tambak & Ikan

    TON :: SUPLEMEN LENGKAP TAMBAK & PERIKANAN

    TON - Tambak Organik Nusantara merupakan pupuk alami dari PT NASA, berbahan dasar organik dan diperuntukkan khusus tambak dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak. Sebagai suplemen tambak organik, Pupuk TON  berperan besar dalam memperbaiki dan menjaga kelestarian lingkungan dengan menyediakan mineral-mineral alami yang dibutuhkan komoditi pertambakan seperti udang atau bandeng.

    TON ini juga berperan penting dalam mempercepat pertumbuhan plankton yang merupakan pakan alami udang dan bandeng (faktor kesuburan perairan).

    TON  juga akan mengikat logam berat sekaligus mengurai senyawa komplek yang berbahaya atau beracun bagi komoditi udang/bandeng. Produk perikanan organik dari Natural Nusantara ini juga bisa membantu udang untuk melakukan molting dengan lebih rutin.


    Peranan dan Fungsi TON
    1. Mengikat logam-logam berat yang berbahaya bagi ikan/udang.
    2. Membantu menguraikan senyawa kekal komplek berbahaya dan beracun, seperti : H2S, amoniak, asam laktat, dsb.
    3. Memberikan semua jenis unsur makro, unsur mikro lengkap untuk mempercepat pertumbuhan plankton sebagai pakan alami udang dan bandeng.
    4. Membantu dan merutinkan molting udang.
    5. Membantu sistem pencernaan udang.
    6. Meningkatkan pertumbuhan dan sistem kekebalan tubuh udang.
    7. Membantu perkembangan mikroorganisme yang bermanfaat bagi lingkungan tambak dan bermanfaat bagi pertumbuhan udang/bandeng.
    8. Membantu menciptakan dan mempertahankan ekosistem tambak yang seimbang.

    Kandungan Unsur

    • N 2.67%, P2O5 1.36%, K 1.55%, Ca 1.46 %, S 1.43%, Mg 0.4%, Cl 1.27%, Mn 0.01%, Fe 0.18%, Cu

    Catatan :
    • Untuk pencampuran pakan menggunakan pupuk organik cair NASA dengan dosis 5 cc/Kg pakan.
    • Pada tahap persiapan lahan tidak diperlukan lagi Urea.


    Info & order:
    STOCKIST AB. 790 & Distributor Resmi NASA N-382105
    Pin BB   : 52146B67
    Whatsapp : +62857-4322-0299
    sms/telp : 0813-2974-7667